Minggu, 25 Oktober 2009

SMAN 1 Tarakan

sman I tarakan


SMAN 1 Tarakan atau sering disebut SMANSATA oleh sebagian besar siswa adal ah SMA tertua di Tarakan yang didirikan pada 1 Agustus 1965 berdasarkan SK Kepala Dirpu No.18/Dirpu/1965 tanggal 30 Juli 1965. Dalam usianya yang matang itu, SMAN 1 Tarakan telah menghasilkan ribuan lulusan yang telah berhasil.


Sehubungan dengan perkembangan sosial ekonomi serta IPTEK dan TIK yang terjadi di Indonesia, SMAN 1 Tarakan telah menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi atau yang dikenal sebagai Kurikulum 2004 . Meskipun SMAN 1 Tarakan tidak secara formal ditunjuk sebagai pilot project penerapan KBK, kami telah menerapkannya sejak tahun pelajaran 2002/2003. Kemudian sejak tahun pelajaran 2006/2007 SMA Negeri 1 Tarakan menerapkan KTSP ( Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ). Dan mulai tahun pelajaran 2007/2008, SMA Negeri 1 Tarakan menerapkan program rintisan Sekolah Bertaraf Internasional ( SBI ). Hal ini didukung oleh komitmen guru dan staf untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada siswa dalam mengantarkan mereka untuk mencapai predikat SDM yang berkualitas yang siap bersaing di era globalisasi. Untuk itu, SMAN 1 Tarakan didukung oleh 59 orang guru dan 23 orang staf administrasi termasuk keamanan dan petugas kebersihan, dibantu oleh Komite Sekolah, dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup sesuai dengan perkembangan IPTEK dan TIK.
Mulai tahun pelajaran 2004/2005, kami menerapkan bimbingan yang lebih intensif bagi siswa-siswa yang berbakat. Melalui bimbingan yang lebih intensif ini, siswa SMA Negeri 1 Tarakan berhasil meraih juara I tingkat provinsi dalam Lomba Pidato Bahasa Inggris yaitu Touner Gerald Parapat (2005) dan Pricilia (2007) serta juara I tingkat provinsi dalam Lomba Membaca Berita dalam Bahasa Inggris yang juga diraih oleh Touner Gerald Parapat pada tahun 2005. Kedua kegiatan ini dilaksanakan oleh Universitas Mulawarman. Masih pada tahun yang sama ( 2005 ), tim SMAN 1 yang terdiri atas Touner Gerald Prapat, Fadli Wilihendarwo dan Ani Pissa berhasil meraih juara I Debat Bahasa Inggris tingkat Kalimantan. Pada tahun pelajaran 2006/2007, Sari Damayanti berhasil meraih juara I tingkat nasional untuk Lomba Menulis Essai tentang HAM yang diadakan oleh Universitas Indonesia, pada tahun yang sama Erna Herawati dkk berhasil dalam LPIR tingkat nasional dengan meraih juara harapan 1 dan pada tahun pelajaran 2007/2008 Setiawan dan Januarina berhasil meraih juara I tingkat nasional dalam Smart Contest Matematika. Diharapkan hal ini akan mendorong adanya prestasi akademik lainnya di tahun-tahun mendatang.

Prestasi lain yang diraih SMAN1 adalah dalam pemilihan Siswa Berprestasi tingkat provinsi. Dua siswa SMAN1 Fadli Wilihendarwo berhasil meraih peringkat I dan Vita Rahayu berhasil meraih peringkat III. Prestasi ini diraih pada tahun 2005. Diharapkan sederet prestasi ini akan mendorong adanya prestasi akademik lainnya di tahun-tahun mendatang.
Selengkapnya ..

SaiNs

Sains = Ilmu

Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia . Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi kedalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah berjalan dengan demikian cepat. Sementara itu, pemahaman yang terkait dengan pengembangan teknologi yang mendasarkan pada keimanan berjalan lebih lambat. Para ilmuwan berargumentasi bahwa semua penelitian dilakukan dengan langkah yang dapat dipertanggungjawabkan, sebaliknya para agamawan lebih sibuk membicarakan persoalan akhirat dan pesan-pesan moral. Tidak heran jika selalu terjadi benturan antara ilmu pengetahuan dan agama.

Kaum agamawan memerlukan etika dalam arti, memakai akal budi dan daya pikirnya untuk memecahkan masalah bagaimana harus hidup kalau ia mau menjadi baik. Orang beragama diharapkan menggunakan anugerah Sang Pencipta, yaitu akal budi. Jangan sampai akal budi dikesampingkan dari agama. Oleh karena itu kaum agamawan yang diharapkan betul-betul memakai rasio dan memahami ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi.


Pada sisi lainnya, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidaklah dapat menjawab semua hal. Memang sains tidak dimaksudkan seperti itu. Hal yang membuat sains begitu berharga adalah karena sains membuat kita belajar tentang diri kita sendiri (Leksono. 2001). Oleh karenanya diperlukan kearifan dan kerendahan hati untuk dapat memahami dan melakukan interpretasi maupun implementasi teknologi dan ilmu pengetahuan manusia. Albert Einstein berkata dalam salah satu pidatonya bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama lumpuh, agama tanpa ilmu pengetahuan buta. Pergulatan Einstein dengan sains membawanya menemukan Tuhan. (Rakhmat. 2003).

Perkembangan sains dan ilmu pengetahuan manusia diilhami dari tumbuhnya sikap pencerahan rasional manusia sebagai masyarakat modern, dan dikenal sebagai sikap rasionalime. Dengan pandangan rasionalisme, semua tuntunan haruslah dapat dipertanggungjawabkan secara argumentatif (Suseno. 1992).

Ciri paling utama dalam rasionalisme adalah kepercayaan pada akal budi manusia. Segala sesuatu harus dapat dimengerti secara rasional. Sebuah pernyataan hanya boleh diterima sebagai sebuah kebenaran apabila dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Dalam sisi lainnya, tradisi, berbagai bentuk wewenang tradisional, dan dogma, adalah sesuatu yang tidak rasional bagi masayarakat modern.

Perkembangan selama ini menunjukkan bahwa sains didominasi oleh aliran positivisme, yaitu sebuah aliran yang sangat mengedepankan metode ilmiah dengan menempatkan asumsi-asumsi metafisis, aksiologis dan epistemologis. Menurut aliran ini, sains mempunyai reputasi tinggi untuk menentukan kebenaran, sains merupakan ‘dewa’ dalam beragam tindakan sosial, ekonomi, politik, dan lain-lain. Menurut sains, kebenaran adalah sesuatu yang empiris, logis, konsisten, dan dapat diverifikasi. Sains menempatkan kebenaran pada sesuatu yang bisa terjangkau oleh indra manusia.

Sedangkan agama menempatkan kebenaran tidak hanya meliputi hal-hal yang terjangkau oleh indra tetapi juga yang bersifat non indrawi. Sesuatu yang datangnya dari Tuhan harus diterima dengan keyakinan, kebenaran di sini akan menjadi rujukan bagi kebenaran-kebenaran yang lain.

Sains dan agama berbeda, karena mungkin mereka berbeda paradigma. Pengklasifikasian secara jelas antara sains dan agama menjadi suatu tren tersendiri di masyarakat zaman renaisan dan tren ini menjadi dasar yang kuat hingga pada perkembangan selanjutnya. Akibatnya, agama dan sains berjalan sendiri-sendiri dan tidak beriringan, maka tak heran kalau kemudian terjadi pertempuran di antara keduanya. Sains menuduh agama ketinggalan zaman, dan agama balik menyerang dengan mengatakan bahwa sains sebagai musuh Tuhan.
mengenai ilmu pengetahuan dan agama tidak terlepas dari masalah dasar dari perdebatan, yaitu persoalan “kebenaran“ dan persoalan “etika“ dalam kehidupan. Oleh karena itu, diperlukan kearifan manusia untuk bersikap rendah hati dalam memahami esensi kebenaran dan etika dalam kehidupan ini.

Dapat dijelaskan bahwa dalam menelaah fakta dan kebenaran yang ada di kitab suci maupun yang nampak secara fisik di alam semesta ini diperlukan kearifan dan etika dalam proses pemahaman tersebut. Sikap arif dari manusia yang mencoba menginterpretasi hukum Tuhan maupun hukum alam akan memberikan kesimpulan atas kebenaran yang ada dapat lebih dipertanggungjawabkan dalam konteks sains maupun dalam konteks religi.

Ketika pada abad ke 17 dan ke 18 muncul pemahaman “pencerahan” di Eropa sebagai sikap penentangan terhadap segala bentuk tradisi dan dogma, hal ini dianggap sebagai bentuk kesadaran akan hakekat manusai sebagai individu yang mempunai akal budi. Jaman pencerahan ini membawa manusia semakin maju ke arah rasionalitas dan kesempurnaan moral (Suseno. 1992).

Dengan pemahaman rasionalitas, ilmu penegtahuan telah tumbuh berkembang dan mendasarkan pada kegiatan pengamatan, eksperimen, dan deduksi menurut ilmu ukur. Dengan demikian manusia semakin bersikap rasional dalam memandang alam semesta. Gerakan-gerakan yang terjadi di alam, misalnya, tidak lagi diyakini sebagai disebabkan oleh kekuatan-kekuatan gaib yang menggerakan dan berada di belakangnya. Pergerakan itu diyakini terjadi didasarkan kekuatan-kekuatan objektif alam itu senndiri yang dikenal sebagai hukum alam.

Etika dalam interpretasi dan implementasi hukum alam, dalam hal ini sains merupakan bahasan yang lebih rumit karena hal ini menyangkut hakekat penguasaan penentuan kehidupan maupun hal lain terkait dengan proses penciptaan. Diperlukan pembelajaran etika, terutama dari kalangan saintis untuk terus melakukan observasi dan eksplorasi alam semesta ini.

Dalam sudut pandang yang sama, pengkuatan eksistensi agama di dunia seharusnya juga dilakukan dengan lebih membuka diri pada ilmu pengetahuan dan teknologi. Bagaimanapun, ilmu pengetahuan dan teknologi adalah rahmat Tuhan sebagai hasil dari dibekalinya manusia dengan akal budi. Pemahaman yang lebih baik mengenai sains dan rasionalitas akan membuat para agamawan menjadi manusia yang juga akan sangat arif dalam menyikapi perintah Tuhan dalam menata kehidupan beragama manusia di dunia ini.
Selengkapnya ..

miNaT N' CiTa-CiTa Q

kalau minat ku ada dua yg satu magic yg satu lagi musik. dulunya saya tidak mengerti ttg magic. yg saya tau sulap/magic itu cuma bisa menghilangkan suatu benda kemudian memunculkannya lagi. tetapi setelah ada acara The Master, kemudian melihat sosok joe sandy N' master Deddy saya mulai mencobe mencari tau bagaimana mereka melakkan atraksi magic mereka. kemudian saya pelajari dan akhirnya sekarang saya telah menguasai beberapa permainan yg akan lebih saya kembangkan lagi.
lalu minat q yg kedua musik. kalau musik aq lebih kepada instrumennya. aq maen gitar. pertama belajar gitar itu, saat aq mulai masuk SMP. sebelumnya waktu di SD akq punya temen yg pinter banget maen gitar. dengan buku panduan yg ada aq saya mulai mempelajarinya. dan sekarang alhamdulillah saya sudah mahir memainkan alat musik tersebut
kalau mengenai cita-cita, aq pengen jadi seorang dokter yg bisa maen magic N' maen musik, N' aq juga pengen bisa ngebahagiain orang tua q Selengkapnya ..

Sabtu, 24 Oktober 2009

sEjarAh dAn KebuDayaAn koTa Tarakan



Kota Tarakan berdasarkan cerita rakyat berasal dari bahasa Tidung kuno yakni dari kata Tarak dan Ngakan, dalam bahasa Tidung Tarak mempunyai arti bertemu sedangkan Ngakan berarti Makan. Kata ngakan merupakan indikasi bahwa para nelayan dulu sering berisitirahat dan makan dipulau ini, yang menjadi tempat pertemuan para nelayan disekitar pulau ini seperti dari daerah Salim batu, tana lia, Pulau bunyu, Sesayap, Sembakung dan lain lain. Tarakan juga sebagai tempat bermuaranya tiga sungai besar diutara Kalimantan Timur seperti sungai Sesayap/Malinau, Sungai Kayan, dan Sungai Sembakung.
Tarakan juga disebut dengan istilah Tengkayu yang dari bahasa Tidungnya berarti daerah yang dikelilingi oleh laut atau Pesisir.



Pulau seluas 241,5 KM yang sebagian besar masih merupakan hutan lindung terutama dipesisir pantai wilayah selatan. Kondisi ini merupakan panorama alam yang indah antara hutan lindung, bukit, hutan konservasi, kelong nelayan, perkebunan, pantai dan peninggalan sejarah berupa tugu jepang dan tugu ostrali.

Menurut sejarah Tarakan pernah menjadi lokasi pertempuran sengit perang dunia ke 2 antara tentara jepang dengan tentara ostrali. Sebanyak 235 tentara ostrali tewas pada pertempuran itu. Di kota Tarakan masih terdapat banyak tugu peringatan tentara ostrali di lokasi yang sekarang menjadi sebuah kompleks militer. Tugu peringatan ini dibangun untuk mengenang tentara ostrali yang tewas dalam upaya membebaskan Tarakan dari pendudukan jepang. Dilokasi lainnya terdapat kuburan tentara jepang yang berada dibekas bunker jepang dikawasan perbukitan .

Obyek wisata di kota Tarakan antara lain Pantai Amal yang berjarak 11 KM dari pusat kota. Pantai ini memiliki panorama nyiur melambai dengan pemandangan yang cukup indah dan letaknya di kecamatan Tarakan Timur. Setiap dua taon sekali di Pantai Amal ini akan diselenggarakan Pesta Adat Tidung yakni "IRAW TENGKAYU".
Selengkapnya ..

Senin, 19 Oktober 2009

Sejarah Sumpah Pemuda
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat. Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, Soegondo berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Jamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, sependapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan. Selengkapnya ..

Soempah Pemoeda

SOEMPAH PEMOEDA

Pertama :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA

Kedua :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA

Ketiga :

- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA

Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di

Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.

Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Setelah disahkan, ikrar pemuda itu pun menjadi tonggak bersatunya bangsa Indonesia. ”Yaminlah yang mengubah kata Ikrar menjadi Sumpah,” kata sejarawan Anhar Gonggong.

Sejak itu, setiap 28 Oktober, Yamin yang pernah menjabat Menteri Kehakiman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sosial di masa

Soekarno itu selalu diundang hadir dalam peringatan Sumpah Pemuda. Herbert Feith menyebut tokoh yang meninggal pada 17 Oktober 1962 itu sebagai ”seorang ideologis nasionalis yang berada persis di belakang presiden.”

Kongres Pemuda II
Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB), Lapangan Banteng. Dalam sambutannya, ketua PPI Soegondo Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada sesi berikutnya, Soenario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Sebelum kongres ditutup diperdengarkan lagu "Indonesia Raya" karya Wage Rudolf Supratman. Lagu tersebut disambut dengan sangat meriah oleh peserta kongres. Kongres ditutup dengan mengumumkan rumusan hasil kongres. Oleh para pemuda yang hadir, rumusan itu diucapkan sebagai Sumpah Setia.

Peserta
Para peserta Kongres Pemuda II ini berasal dari berbagai wakil organisasi pemuda yang ada pada waktu itu, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, dll. Di antara mereka hadir pula beberapa orang pemuda Tionghoa sebagai pengamat, yaitu Oey Kay Siang, John Lauw Tjoan Hok dan Tjio Djien Kwie serta Kwee Thiam Hong sebagai seorang wakil dari Jong Sumatranen Bond.

Museum
Di Gedung Sekretariat PPI di Jalan Kramat Raya 106, tempat diputuskannya rencana Kongres Pemuda Kedua saat ini dijadikan Museum Sumpah Pemuda. Selengkapnya ..